Trending

Anak Laki-Laki yang Belajar Sihir dari Buku

Ada seorang anak laki-laki bernama Rian yang sangat suka membaca buku. Dia sering menghabiskan waktu di perpustakaan sekolahnya untuk mencari buku-buku menarik dan bermanfaat. Dia suka membaca buku tentang sejarah, sains, geografi, dan lain-lain.

Namun, ada satu hal yang membuat Rian merasa bosan dan tidak puas. Dia tidak suka membaca buku tentang dongeng, fantasi, atau sihir. Dia berpikir bahwa hal-hal itu adalah omong kosong dan tidak masuk akal. Dia lebih suka membaca buku yang berdasarkan fakta dan logika.

Anak Laki-Laki yang Belajar Sihir dari Buku
Anak Laki-Laki yang Belajar Sihir dari Buku

Suatu hari, Rian sedang mencari buku baru di perpustakaan sekolahnya. Dia melihat sebuah rak buku yang terletak di sudut ruangan yang gelap dan sepi. Dia penasaran dan mendekati rak buku itu.

Di rak buku itu, dia melihat banyak buku yang berjudul aneh-aneh dan berwarna gelap. Dia merasa jijik dan tidak tertarik. Tetapi, ada satu buku yang menarik perhatiannya. Buku itu berjudul "Buku Sihir untuk Pemula" dan berwarna biru muda.

Rian merasa heran dan bingung. Dia bertanya-tanya bagaimana bisa ada buku sihir di perpustakaan sekolahnya. Dia mengira bahwa buku itu adalah lelucon atau salah letak. Dia memutuskan untuk mengambil buku itu dan membukanya.

Saat dia membuka buku itu, dia terkejut dan kaget. Buku itu ternyata adalah buku sihir yang asli. Di dalamnya ada banyak mantra, trik, dan rahasia sihir yang ditulis dengan huruf-huruf aneh dan gambar-gambar simbolik.

Rian tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dia mengira bahwa ini adalah mimpi atau halusinasi. Tetapi, dia juga merasa penasaran dan tertantang. Dia ingin membuktikan apakah buku itu benar-benar bisa membuat sihir atau tidak.

Dia memilih salah satu mantra yang tampak mudah dan sederhana. Mantra itu bernama "Lumos" dan bisa membuat cahaya dari ujung jari tangan. Dia mengucapkan mantra itu dengan keras dan yakin.

Saat itu juga, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Ujung jari tangan Rian menyala dengan cahaya putih yang terang. Rian merasa senang dan takjub. Dia menyadari bahwa dia baru saja melakukan sihir.

Rian pun mulai tertarik dengan buku sihir itu. Dia ingin mempelajari lebih banyak mantra dan trik sulap dari buku itu. Dia membawa buku itu pulang ke rumahnya dengan diam-diam tanpa sepengetahuan siapa pun.

Di rumahnya, Rian menyimpan buku sihir itu di bawah bantalnya dengan hati-hati. Dia tidak mau orang lain tahu tentang rahasianya. Dia hanya membuka buku itu saat dia sendirian di kamarnya.

Setiap hari, Rian mempelajari satu atau dua mantra dari buku sihir itu. Dia mencoba untuk menguasai setiap mantra dengan sempurna sebelum beralih ke mantra berikutnya. Dia juga mencoba untuk menerapkan mantra-mantra itu dalam kehidupan sehari-harinya.

Misalnya, dia menggunakan mantra "Accio" untuk mengambil barang-barang yang jauh dari jangkauannya tanpa harus berdiri dari tempat duduknya. Dia menggunakan mantra "Reparo" untuk memperbaiki barang-barang yang rusak atau pecah tanpa harus membeli yang baru. Dia menggunakan mantra "Alohomora" untuk membuka pintu atau loker yang terkunci tanpa harus menggunakan kunci.

Rian merasa senang dan puas dengan kemampuannya melakukan sihir. Dia merasa bahwa hidupnya menjadi lebih mudah dan menyenangkan dengan adanya sihir. Dia juga merasa lebih percaya diri dan pintar dengan ilmu sihir yang dia miliki.

Namun, ada satu hal yang membuat Rian merasa khawatir dan takut. Dia takut kalau orang lain mengetahui tentang buku sihirnya dan kemampuannya melakukan sihir. Dia takut kalau orang lain akan menganggapnya aneh, gila, atau berbahaya. Dia takut kalau orang lain akan merebut, merusak, atau mengambil buku sihirnya.

Oleh karena itu, Rian sangat berhati-hati dan rahasia dalam menggunakan sihir. Dia hanya menggunakan sihir saat dia benar-benar membutuhkannya dan tidak ada orang lain yang melihatnya. Dia juga selalu menyembunyikan buku sihirnya di tempat yang aman dan tidak mudah ditemukan.

Rian berharap bahwa dia bisa terus mempelajari sihir tanpa gangguan atau masalah dari orang lain. Dia berharap bahwa dia bisa menjadi seorang ahli sihir yang hebat dan terkenal suatu hari nanti.

Dania Safira Artika

Saya seorang penulis dongeng yang berasal dari Kecamatan Gubeng, Jawa Timur. Saya mulai menulis dongeng sejak kecil, terinspirasi oleh buku-buku klasik seperti Peter Pan, Alice in Wonderland, dan The Chronicles of Narnia. Saya suka menciptakan dunia fantasi yang penuh dengan keajaiban, petualangan, dan karakter-karakter unik. Saya juga gemar membaca dongeng dari berbagai budaya, seperti dongeng Indonesia, dongeng Eropa, dan dongeng Timur Tengah. Saya tidak hanya menulis dongeng untuk anak-anak, tetapi juga untuk remaja dan dewasa. Saya berpendapat bahwa dongeng adalah salah satu bentuk sastra yang dapat menyampaikan nilai-nilai universal yang relevan untuk semua usia dan latar belakang. Saya berharap bahwa melalui dongeng-dongeng ini, saya dapat menghibur, menginspirasi, dan memberikan harapan kepada pembaca. Saya saat ini tinggal di Surabaya bersama suami. Saya seorang penulis dongeng yang berbakat, kreatif, dan produktif. Saya memiliki visi untuk mengembangkan sastra dongeng Indonesia menjadi lebih maju dan dikenal di dunia internasional.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak